Seperti yang telah dijelaskan dalam pembehasan sebelumnya secara umum PTK adalah jenis penelitian yang dilakukan oleh guru di kelas tempat mengajar. PTK dilakukan dalam rangka mencermati tindakan yang dilaksanakan dalam kegiatan belajar mengajar. Biasanya, PTK dilaksanakan ketika dirasa terjadi permasalahan dalam kegiatan pembelajaran di kelas sehingga diperlukan tindakan untuk memperbaiki kualitas pembelajaran. Dalam melaksanakan penelitian tindakan kelas kita perlu memahami tahapan dalam pelaksanaan penelitian tindakan kelas. Dibawah ini akan saya tampilkan diagram tahapan penelitian tindakan kelas yang perlu kita pahami bersama.
Berdasarkan peta konsep yang diatas Secara garis besar terdapat empat tahapan yang lazim dilakukan dalam Penelitian tindakan Kelas, pertama perencanaan (planning), kedua pelaksanaan (acting), ketiga pengamatan (observing), dan keempat refleksi (reflecting). Perencanaan selalu mengacu kepada tindakan apa yang dilakukan, dengan mempertimbangkan keadaan dan suasana obyektif dan subyektif. Dalam melakukan perencanaan tersebut, perlu dipertimbangkan tindakan – tindakan yang khusus terkait apa yang dilakukan, apa tujuannya. Mengenai apa, siapa melakukan, bagaimana melakukan, dan apa hasil yang diharapkan. Selain itu pada saat melakukan perencanaan penelitian tindakan kelas ada baiknya kita juga mempertimbangkan untuk Mengidentifikasi permasalahan dan Menganalisa permasalahan secara mendalam dengan berpedoman pada teori- teori yang relevan. Setelah pertimbangan itu dilaksanakan, maka selanjutnya adalah kita mulai menyususun gagasan-gagasan dalam bentuk rencana yang dirinci secara spesifik. Kemudian gagasan-gagasan itu diperhalus, hal-hal yang tidak penting dihilangkan, pusatkan perhatian pada hal yang paling penting dan bermanfaat bagi upaya perbaikan yang dipikirkan. Sebaliknya perencanaan tersebut didiskusikan dengan guru yang lain untuk memperoleh masukan.
Jika dalam proses perencanan yang telah dirumuskan sebelumnya merupakan perencanaan yang sudah sangat matang, maka bisa dikatakan bahwa proses tindakan hanya merupakan pelaksanaan perencanaan itu. Namun, kenyataan dalam praktik tidak sesederhana yang dipikirkan. Karena dalam pelaksanaan biasanya terjadi hal – hal yang baru yang tidak terpikirkan pada saat melakukan proses perencanaan penelitian sebelumnya. Oleh sebab itu, pelaksanaan tindakan boleh jadi berubah atau dimodifikasi sesuai dengan keperluan di lapangan sebab hal – hal yang ada padasaat dilapangan nanti sungguh sangat dinamis dan memerlukan respon yang cepat. Tetapi jangan sampai modifikasi yang dilakukan terlalu jauh menyimpang. Jika perencanaan yang telah dirumuskan tidak dilaksanakan, maka guru hendaknya merumuskan perencanaan kembali sesuai dengan fakta baru yang diperoleh. Perlu menjadi catatan bagi kita semua dalam melaksanakan tindakan hendaknya juga dilakukan pemantauan secara cermat tentang apa yang terjadi, pemantauan yang dilakukan dapat melibatkan berbagai pihak dan oleh karenanya sebaiknya diadakan sosialisasi materi pemantauan untuk menjaga agar data yang dikumpulkan tidak terpengaruh minat pribadinya.
Dalam kaitannya dengan pengumpulan data guru hendaknya memperoleh data yang lebih obyektif, guru dapat menggunakan alat-alat optik atau elektronik, seperti kamera, perekam video, atau perekam suara. Sebab dengan penggunaan alat – alat optic semisal disebutkan sebelumnya guru dapat memperoleh data yang secara langsung sehingga pengaruh internal dalam pengawasan dapat dihindari. Selain itu pada setiap kali akan mengakhiri penggalan kegiatan, hendaknya guru melakukan evaluasi terhadap hal-hal yang telah direncanakan sebelumnya. Jika observasi berfungsi untuk mengenali kualitas proses tindakan, maka evaluasi berperanan untuk mendeskripsikan hasil tindakan yang secara optimis telah dirumuskan melalui tujuan tindakan. Seacara ilustratif, berkaitan dengan contoh permasalahan yang telah diungkapkan sebelumnya, maka pemantauan dilakukan untuk mengamati selama pembelajaran, mengamati interaksi selama proses penyelidikan berlangsung, mengamati respon siswa terhadap proses pembelajaran. Sedangkan evaluasi ditujukan kepada hasil belajar siswa melalui asesmen kinerja, portofolio, tes, dan respon siswa melalui penyebaran angket. Banyak teknik yang dapat digunakan untuk melakukan pemantauan dalam penelitian tindakan kelas. Penggunaan setiap teknik tentu saja ditentukan oleh sifat dasar data yang akan dikumpulkannya. Teknik-teknik yang dimaksud diantaranya yakni, Catatan Anekdot, Catatan Lapangan, Deskripsi Perilaku Ekologis, Analisis Dokumen, Catatan Harian, Logs, Kartu Cuplikan Butir, Portfolio, Angket, wawancara, metode sosiometrik, checklist, rekaman pita, rekaman video, foto dan slide, penampilan subjek penelitian pada kegiatan penilaian.
Data dalam PTK adalah segala bentuk informasi yang terkait dengan kondisi, proses, dan keterlaksanaan pembelajaran, serta hasil belajar yang diperoleh siswa. Analisis data dalam PTK adalah suatu kegiatan mencermati atau menelaah, menguraikan dan mengkaitkan setiap informasi yang terkait dengan kondisi awal, proses belajar dan hasil pembelajaran untuk memperoleh simpulan tentang keberhasilan tindakan perbaikan pembelajaran Data yang diperoleh dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu data kualitatif dan data kuantitatif. Data kuantitatif merupakan data yang berupa angka atau bilangan, baik yang diperoleh dari hasil pengukuran maupun diperoleh dengan cara mengubah data kualitatif menjadi data kuantitatif.
Ada berbagai teknik analisis data, seperti teknik analisis data kualitatif dengan model interaktif. Analisis interaktif terdiri dari tiga tiga komponen, yakni: reduksi data, paparan data, dan penarikan kesimpulan.
Pada langkah pemilihan data, pilihlah data yang relevan dengan tujuan perbaikan pembelajaran. Data yang tidak relevan dapat dibuang, dan jika dianggap perlu, guru peserta dapat menambahkan data baru dengan mengingat kembali peristiwa atau fenomena yang terjadi selama pelaksanaan rencana tindakan. Kemudian guru melakukan tindakan mendeskripsikan data hasil temuan Pada kegiatan ini, guru peserta membuat deskripsi dari langkah yang yang dilakukan pada kegiatan tersebut. Selanjutnya guru melakukan tindakan menarik kesimpulan Berdasarkan deskripsi yang telah dibuat pada langkah sebelumnya tersebut, selajutnya dapat ditarik kesimpulan hasil pelaksanaan rencana tindakan yang telah dilakukan.
Terakir Sistematika penyusunan Laporan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dan contohnya ini secara garis besar dibagi ke dalam tiga bagian, yaitu bagian awal, bagian isi, dan bagian penutup. Pertama Bagian awal laporan Penelitian Tindakan Kelas berisi tentang halaman judul, halaman pengesahan, abstrak, kata pengantar, daftar isi, daftar tabel. daftar gambar, dan daftar lampiran. Bagian isi memuat lima bab penting, yaitu pendahuluan, kajian pustaka, metodologi penelitian, hasil penelitian dan pembahasan, serta simpulan dan saran. Bagian penutup laporan Penelitian Tindakan Kelas berisi daftar pustaka dan lampiran-lampiran. Demikian gambaran umum dari prosedur pelaksanaan penelitian tindakan kelas semoga bisa bermanfaat bagi kita semua.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar