Jumat, 23 Juli 2021

Gambaran Umum Pembuatan Silabus



Dalam wilkipedia Silabus dapat didefinisikan sebagai “garis besar, ringkasan, atau pokok-pokok isi atau materi pelajaran”. Silabus digunakan untuk menyebut suatu produk pengembangan kurikulum berupa penjabaran lebih lanjut dari standar kompetensi dan kemampuan dasar yang ingin dicapai, dan pokok-pokok serta uraian materi yang perlu dipelajari siswa dalam mencapai standar kompetensi dan kemampuan dasar. Sedangkan menurut Kusnadar Silabus adalah rencana pembelajaran pada suatu dan/atau kelompok mata pelajaran/tema tertentu yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pokok/pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi untuk penilaian, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar. Sedangkan silabus menurut Yulaelawati adalah seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis, memuat tentang komponen-komponen yang saling berkaitan dalam mencapai penguasaan kompetensi dasar. Dari beberapa pengertian dan pendapat para ahli dapat saya simpulkan Silabus merupakan seperangkat rencana serta pengaturan pelaksanaan pembelajaran dan penilaian yang disusun secara sistematis yang memuat komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai penguasaan kompetensi dasar.

Silabus juga merupakan salah satu komponen dari perangkat pembelajaran dari rencana pembelajaran pada suatu kelompok mata pelajaran dengan tema tertentu, yang mencakup standar kompetensi, kompetensi dasar, materi pembelajaran, indikator, penilaian, alokasi waktu, dan sumber belajar yang dikembangkan oleh setiap satuan pendidikan. Ditinjau dari kegunaanya silabus setidaknya memiliki tiga manfaat pertama Silabus bermanfaat sebagai pedoman pengembangan perangkat pembelajaran lebih lanjut, mulai dari perencanaan, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan penilaian. Kedua Silabus bermanfaat sebagai pedoman dalam pengembangan pembelajaran lebih lanjut, seperti pembuatan rencana pembelajaran, pengelolaan kegiatan pembelajaran dan pengembangan sistem penilaian. Silabus merupakan sumber pokok dalam penyusunan rencana pembelajaran, kaib rencana pembelajaran untuk satu Standar Kompetensi maupun satu Kompetensi Dasar. Ketiga Silabus juga bermanfaat sebagai pedoman untuk merencanakan pengelolaan kegiatan pembelajaran, misalnya kegiatan belajar secara klasikal, kelompok kecil, atau pembelajaran secara individual. Demikian pula, silabus sangat bermanfaat untuk mengembangkan sistem penilaian. Silabus memuat item – item pembelajaran tertentu yang nanti akan diejawantahkan kembali dalam Rencana Pelaksanaan Pembelajaran, adapun item – item tersebut diantaranya, Identitas mata pelajaran, Identitas sekolah meliputi nama satuan pendidikan dan kelas; kompetensi inti, kompetensi dasar tema (khusus SD/MI/SDLB/Paket A/dll); materi pokok, memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi; pembelajaran,yaitu kegiatan yang dilakukan oleh pendidik dan peserta didik untuk mencapai kompetensi yang diharapkan; penilaian, merupakan proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk menentukan pencapaian hasil belajar alokasi waktu sumber belajar, dapat berupa buku, media cetak dan elektronik, alam sekitar atau sumber belajar lain yang relevan.

Dewasa ini banyak diantara kita merasa bahwa pengembangan silabus bukanlah tugas seorang guru sehingga silabus yang dipakai adalah silabus contoh yang telah beredar sebagai sesuatu yang tidak perlu dikaji ulang atau dirubah layaknya standar isi. Padahal seorang guru sebetulnya harus mengembangkan sediri silabusnya untuk disesuaikan dengan situasi dan kondisi dari sekolah dimana seorang guru tersebut mengajar. Sehingga silabus yang dikembangkan suatu sekolah belum tentu sesuai dengan situasi dan kondisi dari sekolah lainnya. Dalam praktiknya melakukan pengembangan silanus haruslah sesuai dengan prinsip Ilmiah; Keseluruhan materi dan kegiatan yang menjadi muatan dalam silabus harus benar dan dapat dipertanggungjawabkan secara keilmuan. Relevan; Cakupan, kedalaman, tingkat kesukaran dan urutan penyajian materi dalam silabus sesuai dengan tingkat perkembangan fisik, intelektual, sosial, emosional, dan spritual peserta didik. Sistematis; Komponen-komponen silabus saling berhubungan secara fungsional dalam mencapai kompetensi. Konsistensi; Adanya hubungan yang konsisten antara kompetensi dasar, indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian. Kecukupan; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian cukup untuk menunjang pencapaian kompetensi dasar. Aktual & Kontekstual; Cakupan indikator, materi pokok, pengalaman belajar, sumber belajar, dan sistem penilaian memperhatikan perkembangan ilmu, teknologi, dan seni mutakhir dalam kehidupan nyata, dan peristiwa yang terjadi. Fleksibel; Keseluruhan komponen silabus dapat mengako-modasi keragaman peserta didik, pendidik, serta dinamika perubahan yang terjadi di sekolah dan tuntutan masyarakat. Menyeluruh; Komponen silabus mencakup keseluruhan ranah kompetensi (Kognitif, afektif, Psikomotor) atu sesuai degan esensi mata pelajaran masing-masing. 

Dengan melakukan pengembangan silabus yang berdasarkan pada prinsip – prinsip yang telah disebutkan sebelumnya diatas diharapkan silabus setidaknya mampu menjawab pertanyaan seperti Kompetensi apa saja yang harus dicapai oleh peserta didik? Setelah mengetahui kompetensi yang harus dikuasai siswa, Kita sebaiknya menentukan parameter ketercapaian kompetensi tersebut agar mudah dalam memantau ketercapaian kompetensi yang diharapkan. Bermula dari sini muncul permasalahan bagaimana caranya menentukan indikator pencapaian kompetensi tersebut? Setelah jelas kompetensi yang hendak dicapai dan indikator pencapaiannya maka muncul permasalahan bagaimana cara mencapai kompetensi tersebut? Bagaimana cara mengetahui ketercapaian kompetensi tersebut? Berapa lama alokasi waktu yang dibutuhkan? Bagaimana mengintegrasikan nilai karakter bangsa dalam kegiatan pembelajaran? dan nilai karakter yang seperti apa yang hendak dicapai melalui kegiatan pembelajaran tersebut? Sehingga pembelajaran nantinya akan lebih efektif dan efisien serta memberikan hasil pembelajaran yang lebih optimal.


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar Belakang Kewajiban Zakat Fitrah dalam Bentuk Makanan Pokok

  Zakat fitrah, atau zakat al-fitr, adalah salah satu dari kewajiban yang ditetapkan dalam Islam bagi setiap Muslim menjelang akhir bulan Ra...