Selasa, 03 Agustus 2021

Toleransi dalam Pandangan Q.S. Al - Kafirun


Toleransi atau Toleran secara bahasa kata ini berasal dari bahasa latin tolerare yang berarti dengan sabar membiarkan sesuatu. Pengertian toleransi secara luas adalah suatu perilaku atau sikap manusia yang tidak menyimpang dari aturan, dimana seseorang menghormati atau menghargai setiap tindakan yang dilakukan orang lain. Toleransi juga dapat berarti suatu sikap saling menghormati dan menghargai antarkelompok atau antarindividu (perseorangan) baik itu dalam masyarakat ataupun dalam lingkup yang lain. Sikap toleransi dapat menghindari terjadinya diskriminasi, walaupun banyak terdapat kelompok atau golongan yang berbeda dalam suatu kelompok masyarakat. Toleransi terjadi karena adanya keinginan-keinginan untuk sedapat mungkin menghindarkan diri dari perselisihan yang saling merugikan kedua belah pihak.

Contoh sikap toleransi secara umum antara lain: menghargai pendapat mengenai pemikiran orang lain yang berbeda dengan kita, serta saling tolong-menolong antar sesama manusia tanpa memandang suku, ras, agama, dan antar golongan.

Istilah toleransi mencakup banyak bidang. Salah satunya adalah toleransi beragama, yang merupakan sikap saling menghormati dan menghargai antar penganut agama lain, seperti:

Tidak memaksakan orang lain untuk menganut agama kita;

Tidak mencela/menghina agama lain dengan alasan apapun; serta

Tidak melarang ataupun mengganggu umat agama lain untuk beribadah sesuai agama/kepercayaan masing-masing.

Toleransi dan bersikap saling menghargai satu sama lain dalam perbedaan merupakan cerminan pribadi yang ideal. Walaupun rasa saling menghargai sering dinodai dengan adanya perbedaan pendapat dan perselisihan. Untuk itu, semua manusia pasti menginginkan adanya kedamaian dengan tingkat toleransi yang tinggi satu sama lain, karena kita hidup didunia ini tidak sendirian dan pasti memerlukan bantuan dari manusia lainnya. Kita hidup bersosial, bertetangga, bermasyarakat dalam suatu kelompok dan komunitas yang beragam seperti berbedanya suku, agama, ras dan lainnya. Tetapi yang perlu kita tahu dan ingat, Tuhan juga telah menciptakan kita dengan berbagai perbedaan satu sama lain. Tujuannya, agar kita belajar saling menghargai satu sama lain dan rukun serta harmonis diantara sesama. Jika hal itu kita lakukan maka perselisihan, percekcokan, dan permusuhan satu sama lain tidak akan ada. Yang ada, akan membuat kita saling menguatkan, saling memberi motivasi dan inspirasi bahkan saling harmonis satu sama lain. 

إِنَّمَا الْمُؤْمِنُونَ إِخْوَةٌ فَأَصْلِحُوا بَيْنَ أَخَوَيْكُمْ ۚ وَاتَّقُوا اللَّهَ لَعَلَّكُمْ تُرْحَمُونَ

"Orang-orang beriman itu sesungguhnya bersaudara. Sebab itu damaikanlah (perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah, supaya kamu mendapat rahmat". (Q.S. Al Hujurat:10).

Yang kita tangkap dari ayat ini ialah semua manusia yang ada di bumi ini adalah Saudara, tidak peduli tentang agamanya apa dan budayanya seperti apa karena memperbaiki sebuah hubungan sangat dianjurkan untuk kita sebagai makhluk ciptaan-Nya.

Dengan saling menghormati dan menghargai satu sama lain, kita dapat merasakan kedamaian dan banyak sekali nikmat yang kita rasakan seperti.

-Membawa ketenangan didalam hidup.

-Menjadi pribadi yang berkarakter positif.

-Menjadi contoh yang baik untuk generasi generasi berikutnya.

Cara paling sederhana untuk menghargai seseorang ialah menghargai pendapat orang lain. Sebab, setiap orang punya pendapat dan caranya masing-masing untuk melakukan sesuatu. Berbeda pendapat itu wajar, yang tidak wajar itu jika tidak menghargai perbedaan tersebut. Mari kita saling menghargai.

Kandungan surat Al Kafirun salah satunya adalah mengajarkan kita mengenai toleransi beragama. Surat Al Kafirun merupakan surat ke seratus sembilan dalam Alquran. Surat ini juga termasuk ke dalam surat Makkiyah dan terdiri dari enam ayat. Surat Al Kafirun artinya adalah orang-orang kafir. Surat ini dinamakan demikian karena memerintahkan Rasulullah untuk berbicara kepada orang-orang kafir bahwa beliau tidak akan menyembah berhala. Surat Al Kafirun juga dinamakan sebagai Al ‘Ibadah karena memploklamirkan bahwa beribadah hanya kepada Allah SWT. Surat Al Kafirun memiliki beberapa kandungan di dalamnya. Surat ini menunjukan perbedaan ibadah umat muslim dari umat lainnya. Surat ke seratus sembilan juga berisi penolakan tegas ajakan kafir Quraisy untuk menyembah berhala walau hanya untuk sesaat. Al Kafirun menegaskan bahwasanya tidak ada kompromi dalam perkara aqidah. Surat berisi enam ayat ini juga menegaskan bahwa Rasulullah SAW tidak akan menyembah berhala milik orang kafir sampai kapan pun. Kandungan surat Al Kafirun juga berisi ajaran toleransi dalam beragama. Dalam surat ini tidak diajarkan untuk memaksa orang lain dalam beribadah dan menyembah Tuhan. Agama adalah pilihan dan nnatinya akan mendapatkan balasan sesuai dengan pilihan tersebut. 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar Belakang Kewajiban Zakat Fitrah dalam Bentuk Makanan Pokok

  Zakat fitrah, atau zakat al-fitr, adalah salah satu dari kewajiban yang ditetapkan dalam Islam bagi setiap Muslim menjelang akhir bulan Ra...