Minggu, 18 Desember 2022

Khutbah Jum'at "Meyakini atau sekedar Mempercayai Praktik Perdukunan dalam Pandangan Ajaran Islam" (Abu Hafiz)




 إنَّ الـحَمْدَ لِلّهِ نَـحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ، وَنَعُوذُ بِاللهِ مِنْ شُرُورِ أَنْفُسِنَا وَمِنْ سَيِّئَاتِ أَعْمَالِنَا، مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلَا مُضِلَّ لَهُ، وَمَنْ يُضْلِلْ فَلَا هَادِيَ لَهُ، وَأَشْهَدُ أَن لاَّ إِلَهَ إِلاَّ الله وَحْدَهُ لَا شَرِيْكَ لَهُ وَأَشْهَدُ أَنَّ مُـحَمَّداً عَبْدُهُ وَرَسُولُه

قال الله تعالى فى كتابه الكريم، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ حَقَّ تُقَاتِهِ وَلَا تَمُوتُنَّ إِلَّا وَأَنْتُمْ مُسْلِمُونَ

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا النَّاسُ اتَّقُوا رَبَّكُمُ الَّذِي خَلَقَكُم مِّن نَّفْسٍ وَاحِدَةٍ وَخَلَقَ مِنْهَا زَوْجَهَا وَبَثَّ مِنْهُمَا رِجَالًا كَثِيرًا وَنِسَاءً ۚ وَاتَّقُوا اللَّـهَ الَّذِي تَسَاءَلُونَ بِهِ وَالْأَرْحَامَ ۚ إِنَّ اللَّـهَ كَانَ عَلَيْكُمْ رَقِيبًا

وقال تعالى، يَا أَيُّهَا الَّذِينَ آمَنُوا اتَّقُوا اللَّهَ وَقُولُوا قَوْلًا سَدِيدًا

يُصْلِحْ لَكُمْ أَعْمَالَكُمْ وَيَغْفِرْ لَكُمْ ذُنُوبَكُمْ وَمَنْ يُطِعِ اللَّهَ وَرَسُولَهُ فَقَدْ فَازَ فَوْزًا عَظِيمًا

أَمَّا بَعْدُ، فإِنَّ أَصَدَقَ الْحَدِيثِ كِتَابُ اللَّهِ، وَأَحْسَنَ الْهَدْيِ هَدْيُ مُحَمَّدٍ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ ، وَشَرَّ الأُمُورِ مُحْدَثَاتُهَا ، وَكُلَّ مُحْدَثَةٍ بِدْعَةٌ ، وَكُلَّ بِدْعَةٍ ضَلالَةٌ ، وَكُلَّ ضَلالَةٍ فِي النَّارِ

Ma’asyiral muslimin rahimakumullah

Puji syukur kita panjatkan ke hadirat Allah Subhanahu wa Ta’ala atas segala karunia, hidayah dan berjuta kenikmatan tak terhingga yang telah Dia anugerahkan kepada kita semua.

Salawat dan salam semoga selalu tercurahkan ke haribaan baginda Rasulullah shalallahu ‘alaihi wa sallam, beserta keluarga, sahabat, dan semua orang yang mengikutnya hingga hari kemudian.

Selanjutnya marilah kita meningkatkan takwa kita kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala dengan sebenar-benar takwa, yakni dengan menjalankan segala perintah-Nya dan menjauhi segala larangan-Nya.


Kaum muslimin ‘azzakumullah

Sekarang kita semua sudah berada di era globalisasi serta modernisasi yang didalamnya penuh dengan ilmu pengetahuan dan teknologi. Manusia sudah bolak balik menuju ke bulan. Pembuatan Robot yang canggih sudah bukan hal yang asing lagi. Berbagai macam obat penawar penyakit yang di buat oleh para ahli farmasi dan kedokteran sudah semakin banyak dan mudah di dapati. Orang – orang berlomba mengejar pendidikan mulai dari sekolah dasar sampai dengan program doktoral.

Tapi sangat di sayangkan Jamaah…. Masih banyak umat manusia terlebih lagi umat muslim di daerah kita yang masih mempercayai dan mendekati para Dukun, para ahli ramal, yang konon katanya mereka ini adalah orang pintar. Padahal sejatinya mereka ini adalah orang jahil, orang bodoh serta penipu yang ulung.

Karena perbuatan para dukun, karena dusta dusta mereka banyak diantara keluarga yang bermusuhan sampai memutuskan silaturahmi. Perkataan satu dukun dan dukun lainnya kalau kita peka dan cermat mengamati perkataan mereka pasti sama. Kalau orang datang kepada mereka menanyai barang yang hilang pasti mereka berkata : oooooo ini tidak jauh.. orang dekat yang mengambil. Kalau orang sakit yang mendatangani mereka dan bertanya tentang sakit mereka pasti dia berkata  : ooooooo ini orang dekat yang mengirimkan…. Naudzu billahi min zalik tsumma naudzu billahi min dzalik.

Hadirin yang dirahmati Allah Jalla Wa ‘alaa

Kebohongan para dukun ini sudah disampaikan oleh Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam

Dari Aisyah ra. ia berkata, Rasulullah ﷺ ditanya oleh sejumlah orang tentang para dukun, beliau menjawab, “Mereka bukan apa-apa.”

Mereka berkata, “Wahai Rasulullah, mereka kadang mengatakan sesuatu kepada kami, lalu terjadi seperti yang mereka katakan.”

Rasulullah ﷺ  bersabda, “Kata-kata itu adalah kebenaran yang dihafal oleh jin lalu ia bisikan ke telinga temannya, kemudian ia campurkan dengan seratus kebohongan.” (HR. Bukhari-Muslim).

Disebutkan dalam riwayat lain bahwa Rasulullah ﷺ  bersabda,


إنَّ الملائكَةَ تَنْزِلُ في العَنانِ ¬ وهو السَّحابُ ¬ فَتَذْكُرُ الأمْرَ قُضِيَ في السَّمَاءِ، فيسْتَرِقُ الشَّيْطَانُ السَّمْع، فَيَسْمعُهُ، فَيُوحِيهِ إلى الْكُهَّانِ، فيكْذِبُونَ معَهَا مائَةَ كَذْبةٍ مِنْ عِنْدِ أنفُسِهِمْ 

“Sesungguhnya para malaikat turun di awan lalu menyebutkan urusan yang telah ditentukan di langit, kemudian setan mencuri dengar, ia mendengar perihal tersebut lalu ia bisikkan kepada para dukun, lalu mereka campurkan seratus kebohongan padanya dari karangan-karangan mereka sendiri.” (HR. Bukhari).



Dua hadits yang baru saja kita simak bersama ini mengandung pelajaran bahwa ucapan para dukun itu, tidak lain dan tidak bukan, merupakan hasil dari perbuatan setan yang mencuri dengar berita langit, lalu dicampuradukkan dengan kedustaan.

Mereka, para dukun ini, selalu berlindung kepada jin dalam segala urusan, menanyakan tentang berbagai peristiwa kepada mereka, lalu jin membisikkan kata-kata kepada mereka.

Apakah orang-orang seperti ini yang kita percayai ? Yang kita datangi untuk memuluskan hajat-hajat kita atau kita percaya bisa mendatangkan manfaat dan mencegah dari bahaya

? Tentu tidak. Islam mendustakan mereka, melarang membenarkan dan mendatangi mereka.

Hadirin yang berbahagia

Coba sedikit kita memakai logika kita…. Kalau benar mereka para dukun bisa mengetahui barang yang hilang ataupun penyebab orang sakit

Tentu saja pihak kepolisian tidak perlu memakai intel untuk mengetahui keberadaan penjahat

Komisi pemberantasan korupsi tidak perlu meminta bantuan sampai ke interpol untuk memburu para pelaku korupsi

Para calon dokter tidak perlulah sekolah sampai 7 atau 8 tahun untuk tahu mengobati….

Laa hawlaa walakuwwata illa billah

Hadirin yang berbahagia…

Ketahuilah agama islam… Allah dan Rosulnya Muhammad Shollallahu ‘alaihi wasalam sangat melarang untuk mendekati para dukun apalagi sampai mempercayainya.

Rasulullah ﷺ  bersabda,


مَنْ أتَى عَرَّافاً فَسأَلَهُ عنْ شَىْءٍ، فَصدَّقَهُ، لَمْ تُقْبلْ لَهُ صلاةٌ أرْبَعِينَ يوْماً


“Barangsiapa mendatangi peramal lalu bertanya sesuatu kepadanya lalu membenarkannya, shalatnya tidak diterima selama empat puluh hari.” (HR. Muslim).


Hadits ini menjadi pelajaran berharga bagi kita semua untuk tidak coba-coba mendatangi peramal apalagi membenarkannya. Sanksinya jelas, salat kita selama empat puluh hari tidak akan diterima oleh Allah Subhanahu Wata’alaa. Padahal pada dasarnya salat yang kita kerjakan digambarkan oleh Rasul dalam sebuah kesempatan, seperti orang yang mandi lima kali dalam sehari semalam.Gambaran ini menunjukkan bahwa dengan salat, diri kita dibersihkan dan disucikan dari berbagai perbuatan buruk yang pernah kita lakukan.

Maka alangkah rugi seseorang yang tidak tahu apakah salatnya diterima atau tidak, lalu ia menambah dosa dengan mendatangi peramal maupun dukun yang dengan perbuatan ini ibadahnya tidak diterima oleh Allah, bukan satu atau dua hari, tapi selama empat puluh hari lamanya. Bagaimana halnya dengan mereka yang rutin datang kepada para dukun dan peramal, tentu lebih banyak kerugian yang dideritanya. Sungguh malang nasibnya. Menjadi orang yang rugi di dunia karena dibohongi oleh para dukun dan rugi di akhirat sebab salatnya tidak diterima.

Perdukunan merupakan aktivitas yang meresahkan umat dan dapat membawa masyarakat kepada perbuatan syirik (menyekutukan Allah), dosa paling besar yang tidak diampuni Allah Subhanahu Wata’alaa. 

Untuk menjaga kemurnian tauhid dan menghindarkan masyarakat dari aktivitas yang dapat membawa kepada kemusyrikan, maka siapa saja yang memiliki wewenang untuk mengatasi perdukunan, wajib untuk menghentikannya, bahkan menghukum orang yang melakukan praktik-praktik semacam ini. Jangan sampai kita terpedaya dengan kata-kata mereka yang seakan-akan benar adanya padahal nihil kebenaran dan manfaat.

Apalagi Jamaah jikalau kita mati dalam keadaan belum bertaubat dari keadaan syirik seperti ini maka nerakalah tempatnya

Allah Ta’ala berfirman:


إِنَّهُ مَنْ يُشْرِكْ بِاللَّهِ فَقَدْ حَرَّمَ اللَّهُ عَلَيْهِ الْجَنَّةَ وَمَأْوَاهُ النَّارُ وَمَا لِلظَّالِمِينَ مِنْ أَنْصَارٍ


“Sesungguhnya orang yang berbuat syirik terhadap Allah, maka pasti Allah mengharamkan kepadanya surga, dan tempatnya ialah neraka, tidaklah ada bagi orang-orang zalim itu seorang penolongpun” (QS. Al Maidah: 72).


Hadirin yang di rohmati Allah Jalla Wa’alaa

Tidak kita pungkiri keberadaan para Dukun para Ahli Sihir ini sudah ada sejak jaman Rosulullah Shollallahu ‘Alaihi Wasallam….pekerjaan mereka memang mendzholimi umat manusia dengan sihir dari jin dan setan mereka bahkan Rosulullah Shollallahu ‘alaihi wasallam tidak lepas dari serangan mereka.


Jamaah jikalau kita terkena sihir dari para dukun ini.. jangnlah kita meminta pertolongan kepada para dukun atau ahli sihir yang lain.

Mintalah kesehatan kepada Allah serta Bertawakallah kepada Allah. Gunakanlah pengobatan yang diperbolehkan oleh syariat agama islam.

Kita bisa mengambil contoh cara pengobatan Rosulullah dari sihir

Ketika Rosulullah sakit terkena sihir dari orang yahudi. Allah subhanahu wata’alaa memerintahkan malaikat jibril untuk memerintakan Rosulullah membaca muawwidzatain yaitu suroh al-falaq dan surah annas. (hadits shohih riwayat baihaqi)


Ataupun kita bisa membaca ayatul kursi atau suroh albaqoroh ayat 255

Hal ini sesuai dengan hadit shohih riwayat bukhori nomor 2311

Hadits ini cukup panjang…yaitu peristiwa kita abu hurairoh menangkap setan yang berwujud manusia.. kemudia dia meminta dilepaskan..dan memberitahu kepada abu huroiroh bahwa jikalau hendak tidur maka bacalah suroh albaqoroh ayat 255 maka akan terajaga sampai pagi dari setan dan jin.


Atau kita bisa membaca suroh albaqoroh

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam mengabarkan,

لَا تَجْعَلُوا بُيُوتَكُمْ مَقَابِرَ إِنَّ الشَّيْطَانَ يَنْفِرُ مِنْ الْبَيْتِ الَّذِي تُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

 “Jangan jadikan rumah-rumah kalian sebagai kuburan. Sesungguhnya setan itu akan lari dari rumah yang dibacakan surat Al-Baqarah di dalamnya.” 

(HR. Muslim no. 780, dari Abu Hurairah –radhiyallahu’anhu-)

Dalam hadis lain Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam menjelaskan,

إِنَّ لِكُلِّ شَيْءٍ سَنَامًا وَسَنَامُ الْقُرْآنِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ، وَإِنَّ الشَّيْطَانَ إِذَا سَمِعَ سُورَةَ الْبَقَرَةِ تُقْرَأُ خَرَجَ مِنَ الْبَيْتِ الَّذِي يُقْرَأُ فِيهِ سُورَةُ الْبَقَرَةِ

“Sesungguhnya segala sesuatu punya puncak, dan puncak Al-Qur’an adalah surah Al-Baqarah, dan sesungguhnya setan jika mendengar surah Al-Baqarah dibaca maka ia akan keluar dari rumah yang dibaca di dalamnya surah Al Baqarah.” (HR. Hakim, dinilai Hasan oleh Syaikh Albani).


Semoga kita semua dijauhi dari perilaku yang suka mendatangani dukun apalagi mempercayainya.

Dan kita berdoa kita terbebas dari perbuatan syirik diakhir hayat nanti

Aamiin yaa robbal aalamiin


بَارَكَ الله لِيْ وَلَكُمْ فِي الْقُرْآنِ الْكَرِيْمِ، وَنَفَعَنِيْ وَإِيَّاكُمْ بِمَا فِيْهِ مِنَ الْآيَاتِ وَالذِّكْرِ الْحَكِيْمِ. أَقُوْلُ قَوْلِيْ هذا وَأَسْتَغْفِرُ اللهَ لِيْ وَلَكُمْ

Wali saairil muslimiiina wal muslimaat innahu huwal gofururrohim.



KHUTBAH KEDUA

إِنّ الْحَمْدَ ِللهِ نَحْمَدُهُ وَنَسْتَعِيْنُهُ وَنَسْتَغْفِرُهُ وَنَعُوْذُ بِاللهِ مِنْ شُرُوْرِ أَنْفُسِنَا وَسَيّئَاتِ أَعْمَالِنَا مَنْ يَهْدِهِ اللهُ فَلاَ مُضِلّ لَهُ وَمَنْ يُضْلِلْ فَلاَ هَادِيَ لَهُ أَشْهَدُ أَنْ لاَ إِلهَ إِلاّ اللهُ وَأَشْهَدُ أَنّ مُحَمّدًا عَبْدُهُ وَرَسُوْلُهُ وَصَلَّى اللهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ تَسْلِيْمًا كَثِيْرًا

Ma’asyiral muslimin a’azzanallah waiyyakum

Kita juga bisa membentengi diri kita dengan dzikir pagi dan petang yang diambil dari hadits hadits sohih.

Saya juga mau mengingatkan untuk banyak bersholawat di hari jumat ini…barang siapa bersholawat sekali kepada rosulullah maka dibalas 10 kali oleh Allah Jalla Wa’alaa

Dan jangan lupa banyak berdoa dihari jumat ini karena hari jumat ba’da ashar adalah waktu yang mustajab untuk berdoa


اَللَّهُمَّ صَلِّ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا صَلَّيْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. وَبَارِكْ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِ مُحَمَّدٍ كَمَا بَارَكْتَ عَلَى إِبْرَاهِيْمَ وَعَلَى آلِ إِبْرَاهِيْمَ، إِنَّكَ حَمِيْدٌ مَجِيْدٌ. اَللَّهُمَّ اغْفِرْ لِلْمُسْلِمِيْنَ وَالْمُسْلِمَاتِ، وَالْمُؤْمِنِيْنَ وَالْمُؤْمِنَاتِ اْلأَحْيَاءِ مِنْهُمْ وَاْلأَمْوَاتِ،

 إِنَّكَ سَمِيْعٌ قَرِيْبٌ. اَللَّهُمَّ أَرِنَا الْحَقَّ حَقًّا وَارْزُقْنَا اتِّبَاعَهُ، وَأَرِنَا الْبَاطِلَ باَطِلاً وَارْزُقْنَا اجْتِنَابَهُ. رَبَّنَا آتِنَا فِي الدُّنْيَا حَسَنَةً وَفِي الآخِرَةِ حَسَنَةً وَقِنَا عَذَابَ النَّارِ. رَبَّنَا هَبْ لَنَا مِنْ أَزْوَاجِنَا وَذُرِّيَّاتِنَا قُرَّةَ أَعْيُنٍ وَاجْعَلْنَا لِلْمُتَّقِينَ إِمَامًا. سُبْحَانَ رَبِّكَ رَبِّ الْعِزَّةِ عَمَّا يَصِفُوْنَ، وَسَلاَمٌ عَلَى الْمُرْسَلِيْنَ وَالْحَمْدُ لِلَّهِ رَبِّ الْعَالَمِيْنَ.

وَصَلَّى اللهُ عَلَى مُحَمَّدٍ وَعَلَى آلِهِ وَصَحْبِهِ وَسَلَّمَ. وَأَقِمِ الصَّلاَةَ


Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Latar Belakang Kewajiban Zakat Fitrah dalam Bentuk Makanan Pokok

  Zakat fitrah, atau zakat al-fitr, adalah salah satu dari kewajiban yang ditetapkan dalam Islam bagi setiap Muslim menjelang akhir bulan Ra...