Jumat, 30 Mei 2025

🕌 Pemerintah Tetapkan Iduladha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025

 

                                        Gambar: Ilustrasi hilal yang menandai awal bulan Zulhijah 1446 H.


Kementerian Agama Republik Indonesia (Kemenag RI) telah menetapkan bahwa Hari Raya Iduladha 1446 Hijriah akan jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025.
Penetapan ini diumumkan setelah pelaksanaan sidang isbat yang dilakukan pada Selasa, 27 Mei 2025.iainkudus.ac.id+8Kompas Nasional+8Berita Universitas Muhammadiyah Makassar+8Kementerian Agama+4Berita Universitas Muhammadiyah Makassar+4YouTube+4

📅 Penetapan Awal Zulhijah

Sidang isbat yang dilaksanakan oleh Kemenag RI menetapkan bahwa 1 Zulhijah 1446 H jatuh pada Rabu, 28 Mei 2025. Dengan demikian, 10 Zulhijah, yang merupakan Hari Raya Iduladha, jatuh pada Jumat, 6 Juni 2025. Penetapan ini didasarkan pada hasil pemantauan hilal di berbagai titik di Indonesia serta perhitungan astronomis yang dilakukan oleh tim hisab rukyat Kemenag.detikcom+2Berita Universitas Muhammadiyah Makassar+2Kompas Nasional+2Kompas Nasional+1Berita Universitas Muhammadiyah Makassar+1

🤝 Kesamaan Penetapan dengan Muhammadiyah

Menariknya, penetapan Iduladha oleh pemerintah kali ini bertepatan dengan penetapan yang dilakukan oleh Muhammadiyah. Pimpinan Pusat Muhammadiyah sebelumnya telah menetapkan bahwa Iduladha 1446 H jatuh pada tanggal yang sama, yaitu 6 Juni 2025, berdasarkan metode hisab hakiki wujudul hilal.Berita Universitas Muhammadiyah Makassar+2Kompas Nasional+2detikcom+2

🕋 Makna Iduladha

Iduladha merupakan salah satu hari besar dalam Islam yang memperingati kisah pengorbanan Nabi Ibrahim AS yang bersedia mengorbankan putranya, Ismail AS, sebagai bentuk ketaatan kepada Allah SWT. Hari raya ini juga identik dengan pelaksanaan ibadah kurban, di mana umat Muslim yang mampu dianjurkan untuk menyembelih hewan kurban dan membagikan dagingnya kepada yang membutuhkan.

📌 Persiapan Menyambut Iduladha

Dengan penetapan tanggal Iduladha yang sudah diumumkan, umat Muslim di Indonesia dapat mempersiapkan diri untuk menyambut hari raya tersebut. Persiapan meliputi pelaksanaan puasa sunnah Arafah pada 9 Zulhijah, menyiapkan hewan kurban, serta merencanakan kegiatan ibadah dan silaturahmi dengan keluarga dan kerabat.Berita Universitas Muhammadiyah Makassar

🌟 Asmaul Husna 1: Ar-Rahmān (الرحمن) – Maha Pengasih

 

📌 Arti Nama:

Ar-Rahmān berasal dari kata “rahmah” yang berarti kasih sayang. Allah adalah Maha Pengasih, kasih-Nya meliputi seluruh makhluk tanpa terkecuali.

📖 Dalil:

"Ar-Rahmān. ‘Allamal-Qur’an..."
(QS. Ar-Rahmān: 1-2)

“Dan Tuhanmu adalah Tuhan Yang Maha Pengasih…”
(QS. Al-Anbiya: 112)

🧠 Makna dan Penjelasan:

Allah mencurahkan kasih sayang-Nya kepada semua makhluk, baik yang beriman maupun tidak. Nafas yang kita hirup, makanan yang kita nikmati, hingga nikmat hidup adalah wujud kasih-Nya.

💡 Aplikasi dalam Kehidupan:

  • Meneladani sifat Ar-Rahmān dengan menjadi pribadi penyayang.

  • Tidak membalas keburukan dengan kebencian.

  • Menebar kebaikan tanpa melihat latar belakang seseorang.

🤲 Doa Terkait:

“Yā Ar-Rahmān, irhamnā...”
Artinya: Wahai Yang Maha Pengasih, sayangilah kami...

🌟 Asmaul Husna 2: Ar-Rahīm (ٱلرَّحِيمُ) – Maha Penyayang

 

📌 Arti Nama

Ar-Rahīm adalah salah satu dari dua nama Allah yang menunjukkan sifat kasih sayang-Nya. Jika Ar-Rahmān berarti kasih sayang Allah yang luas dan merata, maka Ar-Rahīm berarti kasih sayang yang khusus dan mendalam, terutama kepada orang-orang yang beriman.


📖 Dalil dari Al-Qur’an

"...Dan Dia Maha Pengasih (Ar-Rahmān) lagi Maha Penyayang (Ar-Rahīm)."
(QS. Al-Fātiḥah: 3)

"...Sesungguhnya Allah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang."
(QS. Al-Baqarah: 199)


🧠 Makna dan Penjelasan

Nama Ar-Rahīm menggambarkan kasih sayang Allah yang terus menerus, lembut, dan mendalam, khususnya kepada hamba-hamba-Nya yang taat dan beriman. Ini termasuk:

  • Ampunan-Nya setelah kita bertaubat

  • Petunjuk yang Allah berikan kepada hati

  • Balasan nikmat di akhirat bagi orang bertakwa

Sifat ini menunjukkan bahwa Allah tidak hanya menciptakan dan mengasihi kita secara umum, tapi Dia juga mendekati, menyentuh, dan membimbing hati hamba-Nya yang dekat kepada-Nya.


💡 Aplikasi dalam Kehidupan Sehari-hari

  • Menumbuhkan harapan dan semangat untuk selalu kembali kepada Allah walau telah berbuat dosa.

  • Memiliki sikap lembut, penyayang, dan pemaaf kepada sesama, terutama keluarga dan orang-orang terdekat.

  • Tidak mudah berputus asa dari rahmat Allah (QS. Az-Zumar: 53).


🤲 Doa & Dzikir Terkait

“Yā Rahīm, irhamnī wa ahlī wa man uḥibbu.”
Artinya: Wahai Yang Maha Penyayang, sayangilah aku, keluargaku, dan orang-orang yang kucintai.


✍️ Penutup

Allah adalah Ar-Rahīm, Sang Maha Penyayang. Jika kita menyadari betapa luas dan dalam kasih sayang-Nya, kita tidak akan pernah lelah untuk memperbaiki diri dan kembali kepada-Nya. Jadikan kasih sayang Allah sebagai penguat hati dalam menghadapi hidup yang penuh ujian ini.

Rabu, 21 Mei 2025

Pandangan Islam terhadap Koperasi: Perspektif Ekonomi dan Etika



Islam sebagai agama yang holistik tidak hanya mengatur hubungan manusia dengan Tuhannya, tetapi juga mengatur aspek sosial, ekonomi, dan kemasyarakatan. Salah satu bentuk kelembagaan ekonomi yang relevan dengan ajaran Islam adalah koperasi. Koperasi merupakan badan usaha yang berasaskan prinsip kerja sama dan tolong-menolong demi kesejahteraan bersama. Dalam perspektif Islam, koperasi dinilai memiliki landasan nilai yang kuat karena selaras dengan prinsip-prinsip keadilan, kejujuran, dan solidaritas sosial yang merupakan bagian integral dari ajaran Islam.

Landasan Konseptual Koperasi dalam Islam

Konsep koperasi dalam Islam sejalan dengan prinsip al-ta'awun (tolong-menolong) sebagaimana tercantum dalam Al-Qur'an:

"Tolong-menolonglah kamu dalam kebaikan dan takwa, dan janganlah tolong-menolong dalam dosa dan permusuhan..."
(QS. Al-Ma’idah: 2)

Koperasi juga mencerminkan nilai musyawarah (syura'), yang merupakan prinsip penting dalam pengambilan keputusan dalam Islam (QS. Asy-Syura: 38). Selain itu, koperasi mengedepankan keadilan (‘adl) dan kejujuran (shidq) dalam transaksi, yang keduanya menjadi asas penting dalam muamalah Islam.

Koperasi sebagai Instrumen Ekonomi Islam

Dalam ekonomi Islam, tujuan utama bukan sekadar akumulasi kapital, tetapi pemerataan kesejahteraan dan penghapusan eksploitasi. Koperasi mampu menjadi solusi atas sistem ekonomi kapitalistik yang menimbulkan kesenjangan sosial. Dalam koperasi, semua anggota memiliki hak dan kewajiban yang setara, serta berpartisipasi aktif dalam pengambilan keputusan. Sistem ini menolak adanya dominasi satu pihak atas pihak lain—sebuah prinsip yang sangat ditekankan dalam Islam.

Koperasi Syariah, sebagai bentuk implementatif dari koperasi Islam, dijalankan dengan prinsip-prinsip syariah seperti:

  • Larangan riba (bunga)

  • Sistem bagi hasil (mudharabah dan musyarakah)

  • Akad-akad yang sah dan halal

  • Pemberdayaan ekonomi umat

Model ini mendorong terbentuknya ekonomi yang adil, partisipatif, dan berkelanjutan.

Etika dan Moralitas dalam Koperasi Islam

Etika Islam menempatkan kejujuran, amanah, dan tanggung jawab sebagai dasar dalam setiap bentuk transaksi dan kerjasama. Nabi Muhammad SAW bersabda:

“Pedagang yang jujur dan dapat dipercaya akan bersama para nabi, orang-orang yang benar, dan para syuhada.”
(HR. Tirmidzi)

Koperasi yang dijalankan dengan amanah akan mendorong terbentuknya kepercayaan sosial dan stabilitas ekonomi masyarakat. Hal ini memperkuat posisi koperasi sebagai lembaga ekonomi yang tidak hanya mengutamakan keuntungan material, tetapi juga nilai-nilai spiritual dan sosial.

Kontribusi Koperasi terhadap Kesejahteraan Umat

Dalam konteks pemberdayaan ekonomi umat, koperasi dapat menjadi alternatif lembaga keuangan yang inklusif dan adil. Ia membuka akses terhadap permodalan bagi masyarakat kecil, mendorong semangat wirausaha, dan memperkuat solidaritas ekonomi. Dengan demikian, koperasi menjadi alat strategis dalam mengentaskan kemiskinan dan menciptakan keadilan distributif dalam masyarakat Muslim. Islam memandang koperasi sebagai bentuk kelembagaan ekonomi yang selaras dengan nilai-nilai keadilan, kebersamaan, dan tolong-menolong. Dalam dunia yang terus diwarnai oleh ketimpangan dan individualisme ekonomi, koperasi Islam menawarkan jalan tengah yang tidak hanya menyejahterakan, tetapi juga menyeimbangkan antara aspek dunia dan akhirat. Oleh karena itu, penguatan koperasi, khususnya koperasi syariah, merupakan langkah strategis dalam mewujudkan sistem ekonomi Islam yang rahmatan lil ‘alamin.

🕌 Pemerintah Tetapkan Iduladha 1446 H Jatuh pada 6 Juni 2025

                                                    Gambar: Ilustrasi hilal yang menandai awal bulan Zulhijah 1446 H. Kementerian Agama Repu...