Problem based learning (PBL) adalah model
pembelajaran yang melibatkan keaktifan peserta didik untuk selalu berpikir
kritis dan selalu terampil dalam menyelesaikan suatu permasalahan.
Alur kerja peserta didik bergantung pada seberapa kompleks
permasalahan yang diberikan. Sama halnya seperti project based
learning, tingkat keberhasilan metode ini bergantung pada
keaktifan peserta didiknya.
Semakin aktif peserta didik memanfaatkan keterampilan
berpikirnya, semakin besar peluang masalah untuk diselesaikan.
Pengertian Menurut Para Ahli
Beberapa pengertian problem based learning menurut
para ahli adalah sebagai berikut.
- Menurut
Duch, yaitu model pembelajaran yang menantang siswa untuk “belajar
bagaimana belajar”, bekerja secara berkelompok untuk mencari solusi dari
permasalahan dunia nyata.
- Menurut
Arends, yaitu suatu pendekatan pembelajaran di mana siswa dihadapkan pada
masalah autentik (nyata) sehingga diharapkan mereka dapat menyusun
pengetahuannya sendiri, menumbuh kembangkan keterampilan tingkat tinggi
dan inkuiri, memandirikan siswa, dan meningkatkan kepercayaan dirinya.
- Menurut
Gd. Gunantara, yaitu suatu pendekatan pembelajaran dengan membuat
konfrontasi kepada pembelajar dengan masalah-masalah praktis atau
pembelajaran yang dimulai dengan pemberian masalah dan memiliki konteks
dengan dunia nyata.
- Menurut
Shoimin, yaitu menciptakan suasana belajar yang mengarah terhadap
permasalahan sehari-hari.
- Menurut
Glazer, yaitu suatu strategi pengajaran di mana siswa secara aktif
dihadapkan pada masalah kompleks dalam situasi yang nyata.
Tujuan Problem Based Learning
Setiap model pembelajaran pasti memiliki tujuan utama yang
akan dicapai, begitu juga dengan problem based learning. Untuk
tujuan model pembelajaran ini adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan
keterampilan berpikir kritis peserta didik.
- Melatih
peserta didik dalam menyelesaikan suatu permasalahan secara sistematis.
- Membantu
peserta didik dalam memahami peran orang dewasa di kehidupan nyata.
- Mendorong
peserta didik untuk menjadi individu yang mandiri dan bertanggung jawab.
Sintak Model Pembelajaran Problem Based Learning
Sintak merupakan tahapan yang harus dilalui pada suatu model
pembelajaran. Adapun sintak model pembelajarannya adalah sebagai berikut.
- Menjelaskan
orientasi permasalahan pada peserta didik
Pada tahap ini guru akan memberikan penjelasan tentang
tujuan pembelajaran serta proses agar peserta didik termotivasi untuk belajar.
- Mengorganisasi
peserta didik dalam belajar
Pada tahap ini, guru mengorganisir tugas yang akan diberikan
pada peserta didik, misalnya penentuan topik, prosedur tugas, dan sebagainya.
- Memberikan
bimbingan pada individu maupun kelompok
Guru membimbing peserta didik agar mereka bisa mendapatkan
sumber atau referensi yang sesuai untuk permasalahan yang ditugaskan.
- Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya peserta didik
Pada tahap ini, peserta didik akan dibantu oleh guru dalam
mempersiapkan hasil yang akan dilaporkan, misalnya laporan, dokumentasi,
rekaman, serta teori pendukung lainnya.
- Melakukan
analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Guru meminta peserta didik untuk merefleksi dan mengevaluasi
hasil yang diperoleh, baik dari sisi proses maupun metode.
Adapun contoh problem based learning dalam
pembelajaran bisa dilihat melalui sintak berikut.
- Menjelaskan
orientasi permasalahan pada peserta didik
Guru menunjukkan gambar pencemaran air di daerah padat
penduduk. Lalu, peserta didik mengamati gambar tersebut dan diminta
menyampaikan tanggapannya. Terakhir, peserta didik diminta membuat pertanyaan
terkait gambar pencemaran, misalnya “Bagaimana pengaruh kepadatan penduduk
terhadap pencemaran air?”
- Mengorganisasi
peserta didik dalam belajar
Pada tahap ini, peserta didik harus mencari sumber/referensi
terkait pengaruh kepadatan penduduk terhadap kualitas air bersih atau
pencemaran.
- Memberikan
bimbingan pada individu maupun kelompok
Peserta didik diberi lembar kerja terkait data pencemaran
air dari tahun ke tahun seiring dengan peningkatan jumlah penduduk.
- Mengembangkan
dan menyajikan hasil karya peserta didik
Peserta didik membuat catatan hasil penyelidikannya terhadap
pertanyaan yang diajukan. Lalu, catatan tersebut diolah hingga berbentuk
laporan.
- Melakukan
analisis dan evaluasi proses pemecahan masalah
Guru membimbing peserta didik dalam menganalisis hasil
kerjanya tentang pengaruh kepadatan terhadap pencemaran air. Lalu, hasil
tersebut dipresentasikan dan dievaluasi.
Kelebihan dan Kekurangan
Berikut ini kelebihan problem based learning.
- Peserta
didik dilatih untuk selalu berpikir kritis dan terampil dalam
menyelesaikan suatu permasalahan.
- Bisa
memicu peningkatan aktivitas peserta didik di kelas.
- Peserta
didik terbiasa untuk belajar dari sumber yang relevan.
- Kegiatan
pembelajaran berjalan lebih kondusif dan efektif karena peserta didiknya
dituntut untuk aktif.
Berikut ini kekurangan problem based
learning.
- Tidak
semua materi pembelajaran bisa menerapkan model ini.
- Waktu
yang dibutuhkan untuk menyelesaikan materi pembelajaran lebih lama.
- Bagi
peserta didik yang belum terbiasa menganalisis suatu permasalahan,
biasanya enggan untuk mengerjakannya.
- Jika
jumlah peserta didik dalam satu kelas terlalu banyak, guru akan kesulitan
untuk mengondisikan penugasan.
Perbedaan Problem Based Learning dan Project
Based Learning
Pada dasarnya, kedua model pembelajaran tersebut hampir
sama. Hal itu karena keduanya sama-sama melibatkan keaktifan peserta didik.
Perbedaannya adalah pada problem based learning peserta didik
dilatih untuk berpikir kritis dan terampil dalam menyelesaikan
permasalahan.
Sedangkan pada project based learning, peserta
didik dituntut untuk terampil dalam mengelola permasalahan hingga dihasilkan
suatu produk nyata. Dengan demikian, problem based learning bisa
mengasah keterampilan berpikir dan project based learning bisa
meningkatkan hasil akademik peserta didik.